Tidak sekali dua kali, muncul kabar 'mie-ring' atau 'mie-tos'
yang ditujukan kepada mie instan. Inilah beberapa diantaranya yang cukup
membuat kita 'mie-kir' dua kali sebelum mengonsumsi mie instan.
-
1. Mie instan tidak bergizi
-
Status: MIE-TOS
says.com
-
Namun, untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh, satu bungkus mie
belumlah cukup. Iklan mie di layar kaca menampilkan kebiasaan orang
makan mie instan dengan tambahan menu seperti ayam, ikan, telur,
kangkung, wortel, dan kapri. Pada bungkus mi pun terdapat gambar
penyajian mie dengan menu tadi. Lalu apakah ini sekadar menarik
perhatian ? Tentu saja tidak.
Bahan dasar hewani menyediakan
sumber protein, sedangkan sayur-sayuran berserat dapat menambah vitamin.
Selain itu, sayuran berserat berperan pula untuk menetralisasi
kandungan lemak.
-
2. Mie instan mengandung pengawet yang berlebihan
-
Status: MIE-TOS
says.com
-
Bahan pengawet pada mie instan sudah diuji oleh BPOM dan dijamin
aman, selain itu terdapat proses deep frying. Proses deep frying
bertujuan mengurangi kadar air, mencegah pembusukan dalam waktu dekat
karena itu mie dapat awet.
-
Indonesia memiliki regulasi yang cukup ketat terhadap penggunaan
Bahan Tambahan Pangan (BTP), termasuk bahan pengawet yang tertuang dalam
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
No.36 tahun 2013 Tentang Batas Maksimum Penggunaan BTP Pengawet. Jika
sebuah produk makanan sudah lulus BPOM berarti makanan tersebut sudah
masuk kategori aman.
-
3. Air rebusan mie instan mengandung berbagai zat kimia yang berbahaya bagi tubuh
-
Status: MIE-TOS
says.com
-
Prof.Dr.F.G Winarno., menjelaskan di dalam air rebusan mie justru
mengandung zinc, vitamin, zat besi dan betakaroten yang dibutuhkan
tubuh. Zat-zat gizi yang terkandung dalam mie instan akan terlarut ke
dalam air ketika proses perebusan. Membuang air rebusan pertama dan
mengganti dengan air rebusan baru sama saja membuang gizi dan vitamin
yang terkandung di dalamnya.
-
-
4. Mie instan mengandung lilin, itulah mengapa mie tidak menempel ketika direbus
-
Status: MIE-TOS
says.com
-
Mengenai isu lilin pada mie instan, Badan POM mengatakan tidak
menemukan adanya bahan tersebut. Mengenai penggunaan lilin ini pun
dibantah oleh salah satu produsen mie instan di Indonesia, PT Indofood.
“Geletinasasi pada mie disebabkan mie dibuat dengan pengukusan dan penggorengan. Jadi, isu lilin kan isu lama yang tidak benar,” kata Siegfried, Public Relation PT Indofood cabang Jawa Barat.
-
5. Mie instan mengandung zat pewarna
-
Status: Bukan MIE-TOS namun...
Pewarna yang dimaksud adalah Tatratzine.
says.com
-
Tatrazine adalah pigmen food grade yang telah mendapat ijin
penggunaan pada makanan secara internasional oleh Codex Alimentarius dan
World Health Organization. Di Indonesia sendiri penggunaan tatrazine
juga sudah mendapat ijin dari BPOM RI.
Karena tergolong food
grade maka bahan pewarna ini relatif aman. Tatrazine juga tidak hanya
terdapat pada mie instan, keripik, puding, sereal, minuman ringan,
permen, yogurt dan lainnya juga menggunakan tatrazine.
-
6. Mie instan terbuat dari karet
-
Status: MIE-TOS
says.com
-
Tekstur kenyal mie karena adanya gluten, suatu jenis protein yang
memberikan tektur kenyal. Gluten terdapat dalam makanan yang terbuat
dari gandum. Termasuk mie, karena terigu, bahan dasar mie merupakan
olahan dari gandum.
-
7. Mie instan adalah salah satu penyebab LGBT
-
Dalam sebuah seminar kehamilan, Walikota Tangerang, Arief R
Wismansyah menyampaikan bahwa agar anak Indonesia sehat, cerdas dan
kompetitif harus diberi air susu ibu (ASI) dan nutrisi yang cukup. Namun
karena terlalu sibuk, ujarnya, orangtua saat ini berlari ke susu kaleng
dan produk instan lainnya yang tidak terlalu bagus bagi perkembangan
anak.
says.com
-
"Jadi tak heran kalau baru-baru ini ada LGBT," katanya seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (27/2/2016).
-
Pernyataan beliau yang mengundang banyak komentar pedas di media sosial pun sampai ke telinga pemberitaan global.
Komentar
Posting Komentar