Ekosistem Akuatik Pengertian Biotik dan Abiotik Komponen Abiotik
Ekosistem Akuatik
Pengertian Ekosistem Akuatik
- Ekosistem akuatik (perairan) adalah tipe ekosistem yang sebagai lingkungan
fisiknya didominasi oleh air. Ekosistem akuatik dipengaruhi oleh empat faktor
yaitu penetrasi cahaya matahari, substrat, temperatur dan jumlah material
terlarut. Akan tetapi, faktor penentu utama dari ekosistem perairan adalah
jumlah garam terlarut di dalam air. Jika perairan tersebut sedikit mengandung
garam terlarut maka disebut ekosistem air tawar. Sebaliknya jika mengandung
kadar garam yang tinggi, maka disebut ekosistem laut.
Khusus untuk air permukaan
ini kecenderungan di Indonesia memberikan indikasi yang makin memburuk di
tinjau dari segi kuantitas dan kualitas airnya. Ini erat hubungannya dengan
perusakan dan pereduksian ekosistem hutan di kawasan hulu sungai. Secara
praktis kuantitas air sungai ditentukan oleh naik turunnya debit air di musim
hujan dan musim kemarau sepanjang tahun. Sedangkan kuantitasnya ditentukan oleh
kadar pelumpuran dan tingkat pencemarannya.Karena itu, upaya pelestarian sumber
daya air harus merupakan prioritas kalau kita tidak menginginkan sumber
komoditi yang sukar diperoleh dimasa datang.
Ekosistem air tawar memiliki
beberapa karakteristik, seperti variasi suhu yang perubahannya tidak menyolok,
tumbuhan yang dominannya alga, dan keadaan lingkungannya dipengaruhi oleh iklim
dan cuaca. Karateristik ekosistem air tawar lainnya seperti tumbuhan rendah
bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat tinggi
mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan
teratai, kangkung, ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik
hewannya memiliki ciri-ciri mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi
(diserap) melalui insang secara aktif dan sedikit minum, air masuk dalam tubuh
secara osmosis. Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik.
Ekosistem air tawar lotik
merupakan perairan berarus, contohnya adalah sungai. Adapun ekosistem air tawar
lentik memiliki ciri airnya tidak berarus. Contoh perairan lentik adalah danau.
Danau memiliki tiga wilayah horizontal, yaitu zona limnetik, zona litoral, dan
zona profundal. Zona limnetik adalah wilayah perairan yang masih bisa di tembus
oleh cahaya matahari. Di zona ini banyak didominasi oleh zooplankton dan
nekton. Zona litoral merupakan wilayah tepi pada danau dan sungai. Organisme
yang hidup di dalamnya adalah katak, serangga, dan Hydrilla. Adapun zona
profundal adalah daerah dasar pada suatu danau atau kolam. Organisme yang hidup
di dalamnya adalah dekomposer. Habitat air tawar merupakan perantara habitat
laut dan habitat darat. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme air tawar
Pengertian Biotik dan Abiotik
Pengertian Biotik
Lingkungan biotik adalah
semua lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen mahluk hidup di permukaan
bumi. Komponen lingkungan biotik, misalnya tumbuhan, hewan dan manusia.
Pengertian Abiotik
Lingkungan abiotik adalah
semua benda mati di permukaan bumi yang bermanfaat dan berpengaruh dalam
kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya. contoh lingkungan abiotik,
misalnya tanah, air, udara, dan sinar matahari.
Komponen Biotik dan Abiotik
Komponen Biotik
Komponen biotik adalah suatu
komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak
bernyawa). Komponen biotik terdiri dari 3, yakni Produsen, Konsumen, dan
Pengurai.
1. Produsen
Produsen adalah mahluk hidup
yang dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis, dengan
demikian kelompok produsen ditempati tumbuhan yang berklorofil.
2. Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri
dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh
organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen
makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang
tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
3. Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer
adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme
mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang
dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat
digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan
jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang
memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi
ada tiga, yaitu:
aerobik : oksigen adalah penerima elektron
/ oksidan
anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan
organik sebagai penerima elektron /oksidan
fermentasi : anaerobik namun bahan organik
yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada
suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur.
Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan
sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton
yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk
komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut
dalam air.
Komponen Abiotik
Komponen Abiotik meliputi
berbagai komponen-komponen yang berperan dalam keseimbangan lingkungan.
Komponen-komponen abiotik adalah sebagai berikut.
1. Udara
Udara adalah sekumpulan gas
yang membentuk atmosfer dan menyelimuti bumi. Udara bersih dan udara kering
yang ada di atmosfer mengandung gas dengan komposisi permanen, yaitu 21,94%
oksigen (O2); 78,09% Nitrogen (N2) ; 0,032% karbon dioksida (CO2); dan gas lain
(Ne, He, Kr, Xe, H2, CH4, N2O). Selain dari itu, udara juga mengandung gas yang
jumlahnya dapat berubah-ubah seperti sulfor dioksida (SO2), uap air (H2O),
nitrogen dioksida (NO2), ozon (O3). Fungsi Udara adalah untuk menunjang
kehidupan bagi seluruh penghuni ekosistem. Contohnya gas O2 yang digunakan
untuk respirasi makhluk hidup dan gas CO2 yang digunakan untuk proses
fotosintesis tumbuhan.
2. Air
Air mengandung berbagai jenis
unsur atau senyawa kimia dalam jumlah bervariasi, contohnya natrium, fosfat,
kalsium, nitrit, amonium. Jumlah unsur yang terkandung dalam air bergantung
dengan kualitas udara dan tanah yang dilalui air. Air dapat berubah wujud
menjadi bentuk uap, cairan atau es; yang bergantung pada suhu lingkungan
disekitarnya. Volume air yang ada dibumi mencapai 1.400.000.000 km kubik, yang
dirinci sekitar 97% berupa air laut, 2% berupa gunung es yang ada dikedua kutub
bumi, 0,75% yang berupa air tawar (mata air, sungai, danau, air tanah), dan
selebihnya itu berupa uap air.
3. Cahaya matahari
Intensitas dan kualitas
cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada
lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau
cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan
suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan
4.Tanah
Tanah terbentuk karena proses
destruktif (pelapukan batuan, pembusukan senyawa organik) dan sintesis
(pembentukan mineral). Komponen tanah yang utama, yaitu bahan organik, air,
bahan mineral, dan udara. Tumbuhan mengambil air dan garam-garam mineral yang
ada di dalam tanah. Sementara manusia memanfaatkan tanah sebagai lahan
pemukiman, peternakan, perkantoran, pertanian, pertambangan, perindustrian, dan
kegiatan transportasi.
5. Suhu
Suhu adalah derajat energi
panas yang berasal dari radiasi sinar, terutama yang bersumber dari matahari.
Suhu udara berbeda-beda disetiap ekosistem yang bergantung pada garis lintang
(latitude) dan ketinggian tempat (altitude). Makin dekat kutub, suhu udara pun
makin dingin dan kering. Suhu merupakan faktor pembatas bagi kehidupan dan
memengaruhi keanekaragaman hayati disuatu ekosistem. Umumnya, makhluk hidup
dapat bertahan hidup dilingkungan yang memiliki suhu 0°C-40°C. Pada suhu
rendah,beberapa jenis makhluk hidup akan melakukan hibernasi (tidak aktif),
namun akan aktif jika suhu kembali normal.
6. Garam Mineral
Konsentrasi garam memengaruhi
kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme
terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
7. Kelembapan
Kelembapan dipengaruhi oleh
intensitas, angin, cura hujan, dan sinar matahari. Kelembapan memengaruhi
pertumbuhan tumbuhan. Daerah yang memiliki tingkat kelembapan berbeda akan
menghasilkan sebuah ekosistem yang memiliki komposisi yang berbeda.
8. Derajat Keasaman (pH)
Keadaan pH tanah berpengaruhi
terhadap kehidupan tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik bila memiliki pH
optimun, yaitu berkisar 5,8-7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi oleh curah hujan,
penggunaan pupuk, aktivitas akar tanaman dan penguraian mineral tanah.
Komentar
Posting Komentar